UGD yang Sibuk Sering Lalai Tangani Pasien Anak


img 
Boulder, Colorado,Kurangnya kapasitas dan tenaga medis di unit gawat darurat (UGD) membuat pasien anak-anak sulit mendapatkan pengobatan untuk mengatasi nyeri pada saat yang dibutuhkan. Staf yang sibuk dianggap kurang tanggap terhadap kebutuhan pasien anak.

"Nyeri akibat patah tulang yang panjang bisa sangat menyakitkan. Tapi unit gawat darurat (UGD) yang ramai berdampak pada pemberian perawatan yang tertunda, termasuk juga pemberian obat nyeri," kata peneliti, Dr. Marion dari University of Colorado School of Medicine, seperti dilansir HealthDay.com, Selasa (3/1/2012).

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Academic Emergency Medicine, peneliti memeriksa 1.229 anak yang dirawat di UGD selama satu tahun.

Mereka menemukan bahwa sebanyak 4-47 persen anak-anak kurang mendapat perawatan pada saat yang dibutuhkan ketika UGD penuh sesak. Para peneliti juga menemukan sebanyak 3-17 persen anak-anak kurang mendapat perawatan yang efektif dalam kondisi ramai.

"Hubungan antara kepadatan UGD dan pengobatan rasa sakit benar-benar tidak terduga. Ketika UGD lebih sibuk, staf medis mungkin kurang tanggap terhadap kebutuhan individu pasien. Sebagai hasilnya, pasien kemungkinan tinggi tidak terobati atau terlambat mendapat pengobatan," kata Dr. Marion.

Keterlambatan terjadi dalam beberapa kasus ketika hanya dokter saja yang diperbolehkan memberikan obat kepada pasien.

"Cara mahal untuk mengurangi kesibukan adalah dengan mempekerjakan lebih banyak staf. Cara lain adalah dengan memanfaatkan staf yang dimiliki. Instansi dapat menggunakan cara seperti protokol penanganan untuk pasien nyeri dengan dengan pemberian obat oleh perawat yang berdiri, bisa juga lewat pemberian sinyal lewat komputer atau telepon untuk menarik perhatian petugas yang memberikan obat nyeri," kata Dr. Marion.

Keramaian di UGD adalah masalah serius. Hal ini disebabkan oleh berbagai hal, dari pasien yang terlalu mudah mengakses UGD hingga kebijakan rumah sakit yang dapat memperburuk masalah.

Tidak ada komentar: